
Bandara Sultan Hasanuddin dari dulu sudah merupakan bandara besar. Ketika pertama dibangun pemerintah Hindia-Belanda pada 1935, dengan nama Lapangan Terbang Kadieng, panjang landasannya saja sudah 1.600 meter. Jauh lebih panjang dari bandara perintis sekarang yang rata-rata panjangnya dibawah 1.000 meter. Meski begitu, landasannya masih tanah rumput. Baru ketika Jepang berkuasa pada 1942 landasan itu dibeton dan namanya diganti jadi Lapangan Terbang Mandai.
Ketika sekutu dan Belanda masuk lagi pada 1945, mereka membuat satu landasan pacu lagi. Panjangnya 1.745 meter dan dikerjakan oleh 4.000 orang mantan prajurit Romusha. Di masa Indonesia...